Presentasi oral dari Dianita-Bina Apiari pada Asian Apicultural Association Conference/Konferensi Perlebahan Asia ke-14, berjudul “The Challenge of Apis mellifera Beekeeping in Indonesia” atau Tantangan Peternakan Lebah Apis mellifera di Indonesia.

Madu telah menjadi komoditas menarik untuk dibisniskan. Tetapi banyak yg tdk menyadari pentingnya menjaga kelestarian alam, terutama lebah dan pakan alaminya supaya madu berkualitas bisa terus dihasilkan.

Apis mellifera adalah jenis lebah madu asli eropa yg sdh beradaptasi dibudidayakan di Indonesia sejak tahun 1970an. Tetapi sampai hari ini, lokasi yg berhasil budidaya lebah jenis ini hanya di pulau Jawa.

Pulau2 lain menghadapi tantangan lebih besar dlm hal varian tanaman pakan, keamanan, infrastruktur lokasi angon lebah, SDM, akses informasi dan pengetahuan.


Di Jawa pun tantangannya berupa terbatasnya lokasi dan varian pakan lebah yang “diperebutkan” oleh sekitar 2000 peternak sehingga timbul persaingan kurang sehat, kurangnya dukungan dan koordinasi antar lembaga yg terkait dengan perlebahan, belum terciptanya kesamaan visi dari seluruh peternak lebah yg ada.

Jadi peternak lebah (Apis mellifera) di Indonesia memang banyak tantangannya. Tetapi tidak berarti mustahil untuk memperbaiki kondisi ini. Dimulai dari hal-hal kecil, seperti penanaman kembali tanaman pakan lebah, pertemuan rutin antara masyarakat desa, peternak lebah dgn lembaga2 pedesaan dan pemerintahan untuk memberi pemahaman yg benar tentang peternakan lebah, juga mencari kemungkinan kerjasama dengan pengusaha yg bisa mengolah hasil tanaman pakan lebah seperti kapuk randu, jagung, kaliandra, dll. Sepertu yg telah dilakukan oleh kawan2 di persatuan Peternak Lebah Jawa Tengah (PPJT)

  Kembali ke halaman berita utama

Arsip