Seperti yang sudah dibahas di postingan sebelumnya, lebah penghasil madu ada beberapa jenis. Kali ini kita bahas, tanaman yang dominan menghasilkan nektar yang disukai lebah dan diubah menjadi madu.

Oya sebelumnya, nektar adalah cairan manis yang dikeluarkan oleh tanaman. Cairan ini biasanya disukai serangga, termasuk lebah madu. Tanaman mengeluarkan nektar untuk menarik perhatian serangga penyerbuk atau pemakan hama tanaman. Nektar dikeluarkan melalui bunga ataupun pangkal daun muda.

Lebah Budidaya
Hari ini kita bahas khusus lebah budidaya atau jenis Apis mellifera yang banyak dipelihara di Pulau Jawa, tanaman utama penghasil nectar adalah Kapuk Randu, Karet, Rambutan, Mangga, Durian, Kopi, Sonokeling, Kaliandra.

Jika koloni lebah sehat dan kuat, musim kemarau bagus (tidak sering hujan seperti di tahun 2016), tanaman dan lahan sehat, maka peternak lebah bisa memanen madu 3 sampai 6 kali untuk setiap jenis tanamannya.

Pada kondisi ideal, sekali panen per sisiran sarang lebah Apis mellifera, bisa didapat rata-rata 3kg madu. Dalam 1 kotak lebah terdapat 6-8 sisiran.

Khusus madu Kopi, biasanya peternak hanya bisa memanen 1 sampai 3 kali, karena bunga kopi lekas gugur. Demikian juga dengan bunga Durian yang mekar pada malam hari, biasanya lebah hanya bisa mengisap nektarnya ketika bunga sudah berguguran di tanah.

Masa Panen Madu
Masa panen madu hanya bisa dilakukan di musim kemarau. Untuk lebah Apis mellifera, musim panen madu dimulai sekitar bulan Mei-Juni, diawali dengan madu Kapuk Randu. Disusul madu Karet pada bulan Agustus, kemudian Rambutan di bulan September. Sambil menunggu madu Sonokeling di bulan Oktober, kadang peternak mendapatkan madu Mangga, Kopi atau Durian, tergantung lokasi angon lebahnya. Terakhir, sekitar bulan November, bisa didapat madu Kaliandra.

Peternak lebah Apis mellifera harus berpindah-pindah membawa puluhan hingga ratusan kotak lebahnya untuk “mengejar” lokasi yang tepat bagi lebahnya. Demi efisiensi biaya, biasanya peternak memilih lokasi pindahan yang tidak saling berjauhan.

  Kembali ke halaman berita utama

Arsip