Propolis adalah getah tanaman yang mengalami proses enzimatik saat tercampur dengan liur lebah. Zat tersebut berguna untuk menyegel lubang-lubang pada sarang lebah dan mencegah perkembangan mikroba. Propolis terutama mengandung lilin lebah, liur lebah dan ekstrak dari berbagai tanaman yang dihinggapi oleh lebah. Komposisi tepat dari propolis bervariasi tergantung dari mana dan kapan lebah mengambil getah sumbernya.
Propolis dipanen dengan cara menaruh kisi-kisi berpori di sarang lebah. Lebah akan mengisi pori-pori dengan propolis, seakan-akan mereka sedang menyegel sarangnya. Peternak lebah dapat mengangkat kisi tersebut kemudian mengumpulkan propolisnya.
Hippocrates, sang “Bapak Kedokteran” legendaris, pernah menulis tentang kegunaan propolis untuk pengobatan. Propolis digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit, terutama sebagai antiseptik dan anti-peradangan, khususnya untuk perawatan luka luar dan luka bakar. Akhir-akhir ini, propolis mulai diminati pula untuk perawatan gigi.
Karies atau kerusakan pada gigi muncul akibat bakteri yang tumbuh pada permukaan gigi sampai menimbulkan plak. Jika tidak dirawat, bakteri dapat merusak enamel gigi, menimbulkan lubang, sakit dan menanggalkan gigi. Kadang-kadang sampai timbul infeksi yang lebih serius.
Menjaga kebersihan mulut dan gigi, menggunakan produk-produk berfluoride dan mengunjungi dokter gigi secara rutin dapat mencegah atau mengontrol karies gigi.
Cairan antimikroba yang dijual di apotik dan toko obat dapat mencegah karies gigi, namun dapat menimbulkan resistensi dan efek samping. Hal ini membuat para ahli meneliti cara lain yang tidak bercun dan relatif tidak mahal untuk merawat dan mencegah karies gigi dan infeksi mulut lainnya.
PEMBUKTIAN DARI BERBAGAI PENELITIAN
Lebih dari 160 jenis senyawa telah diisolasi dari propolis. Lebih dari setengahnya termasuk dalam kelas senyawa fenol atau flavonoid, yang seringkali memiliki aktivitas antimikrobial. Uji laboratorium telah memastikan bahwa banyak senyawa yang terkandung di dalam propolis bersifat antibakteri, antijamur atau antivirus. Sebuah studi pada tikus percobaan membuktikan, karies gigi dapat berkurang setelah ektrak propolis ditambahkan ke dalam air minum.
Studi pada manusia telah menunjukkan bahwa obat kumur yang mengandung ekstrak propolis secara signifikan mengurangi konsentrasi bakteri di dalam air liur. Hasil tersebut ditemukan pada 3 penelitian kecil, sementara sebuah penelitian yang lain tidak ditemukan adanya manfaat serupa.
Para peneliti menyimpulkan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh jenis propolis yang dipanen dari lokasi yang berbeda. Sebagian besar penelitian sampai sekarang dilakukan di Brazil karena karies gigi seringkali menjadi masalah di sana.
Propolis telah pula diujicobakan untuk melawan infeksi mulut akibat Candida albicans. Banyak orang yang terinfeksi oleh jamur ini tanpa efek yang merugikan. Tapi pada kondisi tertentu, jamur tersebut dapat menyebabkan infeksi yang lebih buruk, misalnya pada orang yang menggunakan gigi palsu. Jika daya tahan tubuh orang tersebut buruk atau jika gigi palsunya tidak dibersihkan dengan baik.
Dua studi kecil diadakan di Brazil dengan orang-orang yang menggunakan gigi palsu dan menderita infeksi Candida. Mereka diminta membersihkan gigi palsunya empat kali sehari dan memakai gel propolis. Hasilnya sebagian besar infeksi tersebut teratasi dan gusi mereka sembuh setelah tujuh hari. Hasilnya tidak kalah dengan pasien-pasien serupa yang menggunakan gel dari dokter/farmasi.
Kembali ke halaman berita utama