Semua bahan makanan memiliki masa simpan yang optimal untuk memberi manfaat bagi tubuh konsumennya.
Meskipun madu ditengarai sebagai bahan pangan yang tak kadaluwarsa, proses pengolahan dan pengemasan madu juga bisa menurunkan kualitasnya.
Salah satu indikator kualitas madu adalah kadar HMF (Hidroksi Metil Furfural). Kadar HMF madu menurut SNI adalah maksimal 50mg/kg.
Jika angkanya jauh melebihi batas tersebut, bisa jadi madu telah dipanaskan atau disimpan telalu lama, sehingga komposisi kimiawinya telah berubah dan manfaatnya menjadi kurang optimal.
Madu Bina Apiari memiliki kadar HMF yang rendah, bahkan beberapa di antaranya mencapai 0. Ini berarti madu kami masih segar dan tidak mengalami pemanasan (raw honey).