Diabetes dicirikan dengan meningkatnya kadar gula dalam darah. Hal ini terjadi umumnya karena hormon insulin tidak mampu mengubah glukosa menjadi glikogen dan akibat aktifnya hormon adrenalin merombak kembali glikogen menjadi glukosa, sehingga kadar glukosa di dalam darah bertambah.

Glikogen merupakan bahan dasar energi yang tersimpan di dalam hati dan siap ditransfer ke seluruh bagian tubuh yang memerlukan persediaan energi. Bisa dibayangkan, penderita diabetes yang cadangan glikogennya sedikit, suatu ketika bisa lemas akibat kehabisan energi.

Madu asli mengandung glukosa dan fruktosa (keduanya merupakan gula monosakarida). Penderita diabetes dapat memanfaatkan kedua jenis gula yang terkandung dalam madu tersebut dengan cara :

1. Fruktosa sebagai sumber energi :
Fruktosa dapat diubah menjadi glikogen lalu menjadi energi tanpa bantuan hormon insulin.

2. Glukosa menurunkan kadar glukosa darah :
Madu alami mengandung enzim glukosa oksidase. Enzim ini mengurai glukosa madu menjadi oksigen dan asam glukonik. Dengan demikian diharapkan kadar glukosa dalam darah tidak terakumulasi menjadi tinggi.

Selain madu, royal jelly dan propolis juga membantu mengatasi diabetes :

1. Royal jelly mengandung rangkaian asam-asam amino mirip insulin yang menyeimbangkan metabolisme gula.
2. Propolis mengandung flavonoid dan terpena untuk menstimulasi dan memperbaiki sel-sel pankreas yang rusak, membentuk insulin endogenous untuk menurunkan kadar gula darah.
Konsumsi keduanya secara bersamaan dapat secara efektif mengatur kadar gula darah dan membantu pencegahan serta penyembuhan komplikasinya.

Anjuran konsumsi untuk penderita diabetes :

# Royal Jelly ( bisa dengan ¼ sendok teh Royal jelly 100% atau ½ sendok teh Royal Jelly 50% ) dicampur dengan
# Propolis ( bisa dengan propolis cair 7-10 tetes atau propolis kapsul 1-2 butir), konsumsi 3 kali sehari selama minimal 3 bulan.
# Di pagi hari atau ketika dibutukan energi, boleh ditambahkan 1 sendok makan Madu (jenis apa pun)

Sumber Referensi :
1. “Madu Tropis,Gizi dan Kesehatan Masyarakat“,Dr.Ir.Mappatoba Sila, MSc, Ujung Pandang,1994).
2. “Apytherapy System”, Prof. Fang Zhu, peneliti dan ahli propolis selama lebih dari 50 tahun).

  Kembali ke halaman berita utama

Arsip