Kristalisasi madu merupakan hal yang masih sedikit diketahui awam. Banyak yang mengira madu yang mengkristal merupakan madu palsu. Padahal belum tentu demikian.

Madu murni yang tidak dipanaskan biasanya akan mengalami kristalisasi seiring berjalannya waktu, sebagai hal yang spontan dan alami terjadi. Kristalisasi madu tidak mengubah kualitasnya, kecuali warna dan tekstur yang berubah. Di beberapa negara, madu yang mengkristal lebih disukai karena lebih mudah dioleskan pada roti tanpa menetes.

Mengapa Madu Mengkristal?

Madu mengandung konsentrasi gula yang tinggi, dengan 80 persen gula dan sekitar 20% air. Ini berarti air yang terkandung di dalam madu harus mengikat gula lebih banyak daripada biasanya. Tingginya kadar gula di dalam madu membuat bahan pangan ini menjadi tidak stabil dalam penyimpanan.

Kandungan gula utama di dalam madu adalah fruktosa dan glukosa. Kadar keduanya di dalam madu tergantung dari nektar sumber tanamannya.

Yang menyebabkan terjadi kristal madu adalah glukosa, karena memiliki kelarutan yang lebih rendah. Fruktosa lebih larut di dalam air. Ketika glukosa mengkristal, ia akan terpisah dari air dan membentuk kristal tipis. Pembentukan kristal glukosa berbeda pada masing-masing jenis maadu. Semakin cepat kristal terbentuk, semakin halus teksturnya.

Berapa Lama Madu Akan Mengkristal?

Kecepatan kristalisasi madu berbeda pada setiap jenisnya. Beberapa jenis madu akan mengkristal dalam beberapa minggu setelah diekstrak dari sarang. Sementara beberapa jenis lainnya akan tetap dalam bentuk cair setelah berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan Kristalisasi Madu

1. Sumber Nektar Yang Dikumpulkan Oleh Lebah

Kecepatan pembentukan kristal madu terutama tergantung pada perbandingan fruktosa dan glukosa pada madu. Madu dengan kadar glukosa yang lebih tinggi daripada fruktosanya akan mengkristal lebih cepat. Demikian pun sebaliknya.

Kristal madu juga dipengaruhi oleh keberadaan partikel-partikel yang terkandung di dalam  madu. Partikel seperti kristal pollen, propolis dan serpihan lilin lebah bertindak sebagai inti dari pembentukan kristal lebah.

2. Metode Pengolahan Madu

Madu yang dijual secara masif di pasaran biasanya diolah di pabrik-pabrik besar. Tentunya konsumen mengharapkan madu yang stabil, nampak bening dan cantik berjajar di rak display toko.

Untuk itu, pada pabrik besar, biasanya madu akan dipanaskan dan disaring mikro filter untuk membuang partikel-partikel tersebut, supaya madu lebih stabil di dalam kemasannya.

Namun madu yang telah dipanaskan dalam suhu di atas 40 derajat celcius telah kehilangan beberapa nutrisi penting, di antaranya enzim dan vitamin.

Selain itu, partikel madu yang terbuang bisa jadi justru malah mengandung mineral, serat dan zat-zat yang berguna bagi tubuh.

3. Suhu Penyimpanan Madu

Normalnya, madu tidak cepat membentuk kristal pada suhu ruang (25 derajat celcius). Kristal madu paling cepat terbentuk pada suhu 10-15 derajat celcius. Ini sebabnya mengapa madu tidak disarankan disimpan di dalam kulkas.

Pada suhu di bawah 10 derajat celcius (suhu pembeku/freezer), pembentukan kristal melambat. Suhu rendah meningkatkan kekentalan madu, sehingga pembentukan kristal melambat.

Cek juga artikel di bawah ini :

Bagaimana Menyikapi Kristalisasi Madu?

  Kembali ke halaman berita utama

Arsip