Tanaman sumber cairan manis (nektar) sebagai bahan baku madu mempunyai sifat serta struktur kimia yang berbeda-beda. Ini menyebabkan madu yang dihasilkan oleh lebah juga berbeda-beda dari tiap nektar yang dihisapnya.Lebah madu ternak biasanya diternakan menggunakan kotak-kotak kayu yang berisi delapan sisir sarang lebah. Kotak-kotak kayu ini diletakkan di sebuah kebun yang didominasi oleh tanaman tertentu. Contohya kebun kapuk randu, maka peternak lebah pasti dapat memanen madu Kapuk Randu. Lalu kemudian hari lebah dipindahkan ke kebun Rambutan, maka pasti akan menghasilkan madu Rambutan.

Dan jangan kaget jika suatu saat Anda menemukan warna madu jenis tertentu lebih gelap atau lebih terang dari biasanya. Ini dikarena lokasi peletakan kotak koloni lebah tidak selalu sama dari tahun ke tahun. Bisa jadi tahun ini di lokasi 1 contohnya, bisa memananen madu Karet cukup banyak, ditahun berikutnya ternyata dikebun karet lokasi 1 tidak mengeluarkan banyak nektar, sehingga peternak harus pindah ke lokasi yang lebih banyak nektar tanamanya.

Di lokasi 2 kebun karetnya menghasilkan lebih banyak nektar, tapi di sekitarnya banyak pohon alpukat, durian dan semak-semak. Bisa jadi madu yang dihasilkan warnanya agak kehijauan. Di lokasi lain warna madu karet agak kemerahan karena di sekitar kebun karet tersebut banyak pohon mangganya. Memang kita tidak bisa mengontrol ke mana para lebah harus terbang mencari makan, tapi kita bisa membuat mereka menghasulkan banyak Madu Murni.

Begitu juga dengan produk madu murni yang ada di Madu Murni Bina Apiari Indonesia berwarna, berasa dan beraroma yang selalu berbeda walaupun madunya sama, karena lebah kami juga selalu mencari nektar yang berdekatan dengan kotak sarangnya. Namun begitu kemurnian dan keasliannya tetap terjaga serta khasiatnya tetap sama manjur.

  Kembali ke halaman berita utama

Arsip