Mari kita simak sedikit asal usul madu…

Madu bersumber dari Nektar, yaitu CAIRAN MANIS yg dihasilkan tanaman, yang berfungsi untuk menarik perhatian serangga penyerbuk maupun pemangsa alami hama tanaman, diantaranya lebah, kupu kupu dan semut. Lebah mengisap nektar lalu di dlm perutnya bercampur enzim-enzim pencernaan. Madu kemudian disimpan di dlm sarang dan mengalami penurunan kadar air.

Semut-Seringkali-Kita-Lihat-Di Sekeliling-Bunga-Madu-Bina-Apiari-Indonesia

Kupu-kupu-Hinggap-Di-Bunga-Untuk-Menghisap-Nektar-Madu-Bina-Apiari-Indonesia

Lebah-Madu-Sedang-Menghisap-Nektar-Di-Dalam-Bunga-Madu-Bina-Apiari-Indonesia

Madu lokal Indonesia cenderung lebih encer daripada madu dari negri-negri subtropis, seperti Australia, Eropa dan Amerika, sebab negri kita beriklim tropis dengan curah hujan tinggi. Karena madu bersifat higroskopis (menarik kelembaban/uap air), maka kadar air madu hasil panen kita berkisar 21-24%. Kadangkala malah mencapai lebih dari 25%. Bandingkan dengan madu asal negara-negara subtropis yang mencapai 19% atau lebih rendah.

Penetapan standar kadar air madu internasional sebesar 19% sesungguhnya kurang sesuai untuk madu lokal, karena kondisi iklim kita di atas. Bahkan dengan curah hujan yg cukup tinggi, alih-alih mendapat madu berkadar air rendah, kadang peternak lebah malah mengalami gagal panen. Sebab ketika hujan terus menerus turun di musim panen, lebah tidak bisa keluar sarang dan persediaan madu akan dimakan kembali.

Banyak pertanyaan : Apakah madu asli tidak disemuti ?

Seperti dikemukakan di awal, madu bersumber dari nektar yang berasa manis. Semut suka rasa manis. Maka wajar jika madu disemuti. Bahkan nasi pun, tanpa ditambah gula, bisa disemuti. Ini karena nasi mengandung pati/ karbohidrat yg juga berasa manis. Jika Anda berkesempatan melihat sarang lebah dari dekat, semut juga sering ditemukan merubungi sarang lebah.

Lalu kenapa tidak semua madu disemuti ?
Semut lebih mudah mengisap cairan yang encer. Oleh karena itu, madu yang lebih encer biasanya lebih rentan disemuti daripada madu yang kental. Tetapi karena madu mengandung sedikit propolis bawaan dari sarangnya (yang bersifat anti-hama), biasanya setelah beberapa hari, tidak ada lagi semut yang datang merubungi madu.

Madu-Disemuti-Madu-Bina-Apiari-Indonesia

Kalau begitu, apakah semua madu yang tidak disemuti itu palsu ?

Belum tentu! Madu yang cukup kental biasanya kurang disukai semut karena mungkin sulit dihisapnya. Akan tetapi madu yang diolah di pabrik, seringkali harus tampak seragam dan stabil dalam penyimpanan. Beberapa produsen mengentalkan madu dengan pemanasan atau menggunakan bahan pengental. Jika tidak dilakukan dengan suhu yang tepat, pengentalan madu bisa menyebabkan madu kehilangan manfaat enzim dan kandungan gizinya.

Jika Anda hanya membutuhkan madu untuk memberi rasa manis pada masakan, maka tidak masalah menggunakan madu olahan. Namun, jika Anda ingin memperoleh manfaat optimal madu yang masih mengandung enzim aktif dan zat-zat gizi yang terjaga, sebaiknya pilih madu dari peternakan lebah terpercaya, yang tidak dimasak (“raw honey” atau “unprocessed honey”), seperti Madu Bina Apiari Indonesia.

Produk-produk-Madu-Bina-Apiari-Indonesia

  Kembali ke halaman berita utama

Arsip